1. Kapan dan dari
manakah jaringan internet berasal?
Cikal bakal jaringan
Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense Advanced
Research Projects Agency). ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu
jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu
titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan
cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang
melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.
2. Siapakah penemu WWW
dan apa bedanya internet dengan konsep WWW?
Penemu WWW (World Wide
Web) adalah Sir Timothy John Berners–Lee yang lahir di London Inggris, 8 Juni
1915 dan pernah mendapat penghargaan tertinggi dari Ratu Inggris Elizabeth II
berupa Order of Merit atas penemuan WWW pada tahun 1990
v Internet merupakan
jaringan global komputer dunia, besar dan sangat luas sekali dimana setiap
komputer saling terhubung satu sama lainnya dari negara ke negara lainnya di
seluruh dunia (walaupun berbeda system operasi dan mesin) dan berisi berbagai
macam informasi, mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya.
v Sedangkan WWW (World
Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang berfungsi
menyediakan data dan informasi untuk digunakan bersama. Berbagai informasi
dapat ditemukan pada WWW, sehingga WWW ini dapat diumpamakan sebagai
perputakaan besar yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan.
3. Kenapa internet berkembang
pesat setelah ditemukannya konsep WWW?
Internet berkembang
semakin pesat setelah ditemukannya aplikasi World Wide Web (WWW). WWW ibarat
perpustakaan lengkap yang membuat semua pengguna dapat saling berbagi
bermacam-macam aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang
tersebar di internet
4. Apa peran Borwser dan
Server dalam WWW?
Browser merupakan
program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan Anda melakukan navigasi
berbagai data dan informasi pada WWW, sedangkan server berfungsi menerima
permintaan HTTP atau HTTPS dari browser web dan mengirimkan kembali hasilnya
dalam bentuk halaman–halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML
5. Apa perbedaan bahasa
script dalam merancang halaman web, yang bersifat server-side dan client-side?
Script (Bahasa Program)
adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam situs
yang akan diakses. Jenis scripts sangat menentukan statis, dinamis atau
interaktifnya sebuah situs. Semakin banyak ragam scripts yang digunakan maka
akan terlihat situs semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus.
Bagusnya situs dapat terlihat dengan tanggapan pengunjung serta frekwensi
kunjungan.
Web secara umum dibagi
menjadi dua, berdasarkan bagaimana script diproses dan program sintaks yang
digunakan, yaitu Client Side Scripting (CSS) dan Server Side Scripting
(SSS).
v Client Side Scripting
(CSS) merupakan jenis script di mana semua sintaks dan perintah pemrograman
diproses atau diterjemahkan di sisi client dengan menggunakan web browser. Di
dalam web browser terdapat sebuah komponen yang memiliki daftar untuk dapat
mengenali semua perintah-perintah yang terdapat pada kategori Client Side
Scripting tersebut, sehingga script dapat diterjemahkan. Contoh CSS antara lain
HTML (Hypertext Markup Language), Java Script, XML (eXtensible Markup
Language), dan CSS (Cascading Style Sheet). Client Side Scripting (CSS)
digunakan untuk membuat halaman web statis.
v Server Side Scripting
merupakan jenis script di mana semua sintaks dan perintah pemrograman yang
diberikan diproses di server (web server). Web server ini terintegrasikan
dengan sebuah komponen atau engine yang memiliki daftar pustaka untuk
menerjemahkan script tersebut. Engine yang digunakan oleh web server tadi harus
diinstall terlebih dahulu karena setiap script yang digunakan memiliki
karakteristik atau bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Setelah diterjemahkan
di server, kemudian script ini dikirim ke client, yaitu web browser dalam
format HTML, sehingga pengguna tidak dapat melihat kode asli yang ditulis di
server. Contoh Server Side Scripting adalah PHP, ASP (Active Server Pages), JSP
(Java Server Pages), ColdFussion, dan lain-lain. Server Side Scripting
digunakan untuk membuat web dinamis, karena beberapa kelebihan yang dimilikinya,
antara lain dapat berinteraksi dengan banyak software database, dapat mengelola
sumber daya yang ada dalam operation system dan software komputer, dan mampu
dijalankan di semua operation system (multi-platform). SSS juga aman karena
scriptnya diolah oleh server, sehingga tidak dapat dilihat dari sisi client.
0 Response to "Latihan Soal"
Post a Comment